Susuhunan Sindangjawa
Hampir tidak ada literatur yang bisa saya jadikan acuan untuk dijadikan sumber mengenai cerita/asal-usul Desa Sindangjawa yang terletak di Kecamatan Kadugede ini. Beberapa literatur hanya saya dapatkan dari cerita rakyat secara turun temurun. Mengenai asal-usul desa ini dan sejarah atau cerita yang lainnya sangat sulit didapatkan.
Saya menyebutnya ini sebatas cerita mengingat kalau saya bilang bahwa ini sejarah, saya tidak menemukan bukti-bukti kuat yang bisa saya jadikan acuan. Melalui cerita masyarakat dan orang-orang tua jaman dululah saya mendapat sedikit gambaran mengenai Desa Sindangjawa ini pada jaman dahulunya seperti apa.
Menurut cerita dari orang-orang tua, Desa Sindangjawa pada jaman dahulu tidak terletak di lokasinya yang sekarang, demi alasan keamanan Desa tersebut akhirnya pindah ke lokasinya yang sekarang. Lokasi Desa Sindangjawa pada jaman dahulu terletak persis di bawah kaki Gunung Mayana terletak di sekitaran wilayah Maqom Bunut/Wilayah Jati. Hal ini dikuatkan dengan terdapatnya kuburan masyarakat pada jaman dahulu yang tersebar dari wilayah Jati sampai ke Sesema.
- Babad Desa Sindangjawa
- Nama Sindangjawa
- Letak Desa Sindangjawa
Menurut cerita dari orang-orang tua, Desa Sindangjawa pada jaman dahulu tidak terletak di lokasinya yang sekarang, demi alasan keamanan Desa tersebut akhirnya pindah ke lokasinya yang sekarang. Lokasi Desa Sindangjawa pada jaman dahulu terletak persis di bawah kaki Gunung Mayana terletak di sekitaran wilayah Maqom Bunut/Wilayah Jati. Hal ini dikuatkan dengan terdapatnya kuburan masyarakat pada jaman dahulu yang tersebar dari wilayah Jati sampai ke Sesema.
Sayangnya puing-puing bekas kuburan jaman dahulu di daerah Sesema tersebut sudah hilang, jaman dulu masih bisa ditemukan sisa-sisa nisan yang terbuat dari batu-batu, atau sisa-sisa gundukan batu kuburan yang terletak di wilayah Sesema atau lebih tepat di wilayah Pangangonan yang merupakan tanah milik desa.
Jika Pembaca pernah naik ke Gunung Mayana melalui jalur ini pasti pernah melewati daerah Sesema/Pangangonan ini, di sana banyak terdapat batu-batu kecil yang berserakan seperti tunggul, menurut cerita itu adalah bekas makam/kuburan pada jaman dahulu saat Desa Sindangjawa masih berada di wilayah Jati.
Karena alasan keamanan pada jaman Gerombolan dan PKI maka mereka pindah ke wilayah Desa Sindangjawa sekarang. Di wilayah yang sekarang desa terletak di atas bukit, mungkin secara letak bisa mempermudah warga desa untuk mengawasi wilayah sekitar desa jika akan terjadi/datang bahaya.
Begitupun jarak antara rumah yang berdekatan seperti di kota bisa dimungkinkan untuk alasan keamanan juga. Jarak antar rumah penduduk tidak seperti di desa-desa yang lainnya yang rata-rata memiliki halaman yang luas, di Desa Sindangjawa bisa terlihat jarak antar rumah hanya dipisahkan oleh gang untuk jalan manusia atau kendaraan.
Sidangjawa Sekarang
Desa Sindangjawa memiliki wilayah seluas 311.143 km2, terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Manis dan Dusun Pahing. Namun dalam keseharian warga desa membagi wilayah mereka dalam beberapa bagian antara lain : Wetan, Kulon, Jami, Cikidang dan Ciiling-iling. Terdiri dari dua Rukun Warga (RW) dan Tujuh Rukun Tetangga (RT).
Susuhunan atau Karuhun Desa Sindangjawa belum diketahui berasal dari daerah mana, namun ada dua tempat yang sampai sekarang masih disakralkan oleh warga desa ini yaitu Gunung Mayana tempat Maqomnya Syaikh Manshur dan Maqom Bunut tempat Maqomnya Mbah Raden Sukma Arya Dibaraja.
Syaikh Manshur
Menurut Cerita, jaman dahulu Syaikh Manshur melakukan perjalanan ke tujuh gunung dalam rangka menyebarkan agama Islam yang satu diantaranya terletak di daerah Kuningan yakni di Gunung Mayana, Penulis juga pernah menemukan cerita yang sama di daerah Sukaraja - Sukabumi mengenai Maqom Syaikh Manshur di Gunung Gombong Sukabumi.
Sidangjawa Sekarang
Desa Sindangjawa memiliki wilayah seluas 311.143 km2, terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Manis dan Dusun Pahing. Namun dalam keseharian warga desa membagi wilayah mereka dalam beberapa bagian antara lain : Wetan, Kulon, Jami, Cikidang dan Ciiling-iling. Terdiri dari dua Rukun Warga (RW) dan Tujuh Rukun Tetangga (RT).
- Susuhunan Sindangjawa
Susuhunan atau Karuhun Desa Sindangjawa belum diketahui berasal dari daerah mana, namun ada dua tempat yang sampai sekarang masih disakralkan oleh warga desa ini yaitu Gunung Mayana tempat Maqomnya Syaikh Manshur dan Maqom Bunut tempat Maqomnya Mbah Raden Sukma Arya Dibaraja.
Syaikh Manshur
Menurut Cerita, jaman dahulu Syaikh Manshur melakukan perjalanan ke tujuh gunung dalam rangka menyebarkan agama Islam yang satu diantaranya terletak di daerah Kuningan yakni di Gunung Mayana, Penulis juga pernah menemukan cerita yang sama di daerah Sukaraja - Sukabumi mengenai Maqom Syaikh Manshur di Gunung Gombong Sukabumi.
Di Gunung Maya terdapat petilasan/maqom Syaikh Manshur Mulya Mangkuning Nagara dan sahabatnya Syaikh Arya Amirul Mukminin, yang sampai sekarang masih terawat dengan baik.
Maqom Bunut
Selain di Gunung Mayana, warga sekitar juga menyakralkan maqom susuhunan/karuhun Sindangjawa ini yang terletak di daerah Jati yang biasa disebut Maqom Bunut. Maqom ini terletak di tengah hutan dan persawahan yang masih terlihat asri. Wilayah ini terletak di sebelah kiri jalan saat kita mulai memasuki Desa Sindangjawa.
Di Maqom Bunut terdapat petilasan Mbah Raden Sukma Arya Dibaraja, Ki Kanjeng Haji Abdurrahman Susuhunan Kalijaga Cirebon, dan Nyi Mas Siti Khalimah. Menurut risalah dari kuncen, mereka bertigalah yang melakukan babat Desa Sindangjawa ini, " Anu Ngababakan Desa Sindangjawa". Jadi nama Jawa yang terletak dalam nama Sindangjawa tersebut diduga merupakan asal dari Jawa Cirebon.
Warga desa yang masih percaya, masih melakukan ziarah di tempat ini saat akan melakukan hajatan, sunatan dan sebagainya.
Ini beberapa foto yang sempat saya ambil saat melakukan ziarah ke tempat ini:
Maqom Bunut
Selain di Gunung Mayana, warga sekitar juga menyakralkan maqom susuhunan/karuhun Sindangjawa ini yang terletak di daerah Jati yang biasa disebut Maqom Bunut. Maqom ini terletak di tengah hutan dan persawahan yang masih terlihat asri. Wilayah ini terletak di sebelah kiri jalan saat kita mulai memasuki Desa Sindangjawa.
Di Maqom Bunut terdapat petilasan Mbah Raden Sukma Arya Dibaraja, Ki Kanjeng Haji Abdurrahman Susuhunan Kalijaga Cirebon, dan Nyi Mas Siti Khalimah. Menurut risalah dari kuncen, mereka bertigalah yang melakukan babat Desa Sindangjawa ini, " Anu Ngababakan Desa Sindangjawa". Jadi nama Jawa yang terletak dalam nama Sindangjawa tersebut diduga merupakan asal dari Jawa Cirebon.
Warga desa yang masih percaya, masih melakukan ziarah di tempat ini saat akan melakukan hajatan, sunatan dan sebagainya.
Ini beberapa foto yang sempat saya ambil saat melakukan ziarah ke tempat ini:
Kondisi foto maqom ini setelah dilakukan pemugaran,
Pintu masuk menuju maqom rimbun dengan pepohonan yang besar.
Lokasi Maqom
Maqom Mbah Raden Sukma Arya Dibaraja, Ki Kanjeng Haji Abdurrahman Susuhunan Kalijaga Cirebon, Nyi Mas Siti Khalimah (Anu Ngababakan Desa Sindangjawa)
Maqom Mbah Raden Sukma Arya Dibaraja, Ki Kanjeng Haji Abdurrahman Susuhunan Kalijaga Cirebon, Nyi Mas Siti Khalimah (Anu Ngababakan Desa Sindangjawa)
Comments
Post a Comment